Sabtu, 14 April 2012

MENGATASI MASALAH BANJIR YANG TERJADI DI DESA BATUKALI KALINYAMATAN JEPARA


Nama               : Ahmad Naufal Attaqi
NIM                : 113811008
Jurusan            : Tadris Biologi
Tugas               : Penelitian Permasalahan Lingkungan


MENGATASI MASALAH BANJIR
YANG TERJADI DI DESA BATUKALI KALINYAMATAN JEPARA

I.       PENDAHULUAN
Jika dicermati, bencana alam di Indonesia tampaknya dari tahun ke tahun memiliki kecenderungan mengalami peningkatan, begitupun juga bencana banjir yang sampai saat ini tidak hanya terjadi di wilayah kota – kota besar saja, melainkan telah merambah ke daerah – daerah pelosok tanah air seperti halnya di Desa Batukali Kecamatan Kalinyamatan Kabupaten Jepara ini.
Bencana banjir sering terjadi karena beberapa faktor, bisa dari factor alam ataupun factor manusia atau daerah tersebut. Disini ada 5 faktor penting penyebab terjadinya banjir di Indonesia, antara lain : faktor hujan, faktor hancurnya retensi daerah aliran sungai (DAS), faktor pendangkalan sungai, faktor kelalaian manusia karena tidak dapat menjaga kebersihan lingkungan nya khusus nya pada aliran sungai, dan faktor kesalahan perencanaan pembangunan aliran sungai.

II.    PERMASALAHAN
Bencana banjir merupakan momok menakutkan yang mungkin sebagian orang telah menganggap nya sebagai tradisi bencana tahunan yang terjadi setiap musim penghujan tiba. Terkadang masyarakat juga sudah bosan terhadap bencana banjir itu, bencana banjir tersebut memberikan dampak bagi masyarakat sekitar, antara lain nya:
1.      Bencana banjir telah merendamkan banyak sawah warga yang telah siap panen.
2.      Banjir juga dapat memutus jalur transportasi darat antara desa satu ke desa lain nya, sehingga roda kehidupan masyarakatpun ikut terganggu.
3.      Menurut salah seorang warga sekitar yang bernama pak Supardi mengatakan pada bencana banjir tahun 2010 kemarin terdapat sebuah sepeda motor milik warga yang terseret arus banjir tersebut dan tidak dapat ditemukan lagi karena arus sungai yang sangat deras dan langsung mengalir bermuara ke laut.
4.      Kesehatan warga disekitar sungai tersebut ikut terganggu, karena sedikitnya air bersih untuk kebutuhan sehari-hari tidak ada dan juga kebersihan daerah yang buruk menyebabkan berbagai penyakit muncul.
Salah satu masalah yang dihadapi masyarakat sekitar yang setiap tahun nya daerah tersebut terjadi banjir yaitu karena sempit dan kurang dalam nya sungai – sungai di sepanjang jalan tersebut yang tidak dapat menampung air pada saat musim hujan tiba, sehingga setiap ada hujan yang berlangsung dalam jangka waktu yang cukup lama (semalaman) atau bahkan berhari – hari tentu mudah sekali terjadi banjir. Sungai – sungai tersebut sebenarnya memiliki alur yang panjang melewati Desa Batukali yang pada akhir nya akan menjadi satu dengan sungai besar dari welahan bermuara disebuah bendungan sungai atau masyarakat sekitar biasa menyebut nya “bompes” (bendungan karet welahan) yang aliran sungai itu akan langsung bermuara ke laut.
Pada daerah tersebut memang daerah aliran sungai terakhir dari 3 kecamatan yang dilalui nya yaitu kecamatan pecangaan, kalinyamatan, dan welahan. Sehingga perlu sekali daerah tersebut Daerah Aliran Sungai (DAS) nya diperluas dan lebih ditata dengan rapi sungai nya, karena daerah tersebut memang menjadi jalur dari sungai – sungai yang akan bermuara semua nya ke laut. Begitupun juga dengan kondisi daerah nya yang lebih rendah disbanding daerah-daerah disekitarnya sehingga mudah sekali terkena banjir karena luapan sungai dan air kiriman dari daerah-daerah disekitarnya.

III. PEMBAHASAN (SOLUSI)
Bencana banjir sebenarnya dapat diatasi dengan tangan manusia tanpa harus menyalahkan factor alam, karena sesungguhnya banjir itu cenderung lebih banyak disebabkan factor kurang bertanggung jawab dan rendah nya kesadaran manusia terhadap lingkungan nya ketimbang adanya hujan yang terus menerus. Kalau lingkungan nya dapat ditata sistem perairan nya dengan baik, meskipun ada hujan yang turun menerus bancana banjir dapat diminimalisir.
Seperti yang terjadi di daerah Batukali Kalinyamatan Jepara, Daerah Aliran Sungai (DAS) nya tidak memadai untuk menampung air hujan, sehingga mudah sekali terkena banjir.
Namun permasalahan banjir itu sekarang sudah mulai mendapat perhatian dari masyarakat sekitar. Masyarakat bekerja sama dengan dinas pemeritahan pekerjaan umum (DPU) mencoba menangani masalah banjir tersebut antara lain :
1.      Dengan mulai dibangunnya kembali Daerah Aliran Sungai dengan memperlebar dan memperdalam aliran sungai nya.
2.      Membersihkan sampah – sampah yang terseret arus dari sungai – sungai sebelumnya.
3.      Masyarakat sekitar didukung pemerintah juga membangun pondasi pada bibir sungai supaya tanah tersebut tidak tergerusnoleh air.
4.      Diperbaikinya jalan – jalan disepanjang sungai – sungai tersebut yang melintasi pemukiman warga.
Selain kembali membangun daerah aliran sungai tersebut, dinas pekerjaan umum (DPU) Jepara juga memperlebar dan memperdalam sungai besar (bompes) yang menjadi muara dari sungai kecamatan sekitarnya, karena jika air yang dibawa dari sungai welahan, kalinyamatn, dan pecangaan  banyak, dan sungai ini tidak mampu untuk menampung nya masih memungkinkan jika terjadi banjir.
Dalam sungai ini terdapat juga dua buah bendungan karet yang biasa disebut (bompes) Bendungan Karet Welahan Bum, yang bisa membuka atau menahan (menambak) air sungai. Pada musim kemarau bendungan karet ini di ngembangkan, fungsinya agar air sungai dari ketiga kecamatan tersebut dapat memenuhi kebutuhan lingkungan seperti untuk pengairan sawah karena sekitar daerah ini banyak terdapat lahan persawahan. Sedangkan pada musim penghujan bendungan karet ini dikempeskan, fungsinya agar air bisa mengalir terus sampai akhirnya menuju ke laut supaya sungai nya tidak kelebihan air dan tidak menyebabkan banjir.
Dengan kesadaran dari semua elemen masyarakat, momok akan bencana banjir tahunan pun bisa teratasi bersama dengan mendapat dukungan dari semua pihak kembali membangun dan menjaga terus akan lingkungan nya.






Berikut terdapat beberapa gambar mengenai penelitian yang diadakan oleh penulis:

1.      DSCI1479.JPGGambar Bendungan Karet (BOMPES) menjadi muara dari sungai-sungai yang ada disekitarnya. Bendungan ini hendaknya luas dan lebar, sehingga dapat menampung seluruh air dari sungai-sungai besar. 





2.      Sampah dalam sungai menjadi salah satu factor penyebab banjir. Sampah tersebut banyak dari sampah yang terseret arus sungai dari sungai-sungai sebelumnya


 




3.      DAS yang sangat sempit serta banyak nya sampah yang menumpuk menjadikan sungai mudah terjadi banjir.





4.      Usaha perbaikan DAS telah mulai dilakukan untuk mennggulangi terjadinya bencana banjir lagi. Sungai yang semula dangkal dan sempit, sekarang sudah mulai di perdalam menggunakan alat berat dan juga pengecoran pinggiran sungai, agar sungai kuat dan tidak menimbulkan longsor.








IV. PENUTUP
A.    Kesimpulan
Bencana banjir merupakan suatu bencana yang menjadi masalah tahunan bagi suatu daerah, hal ini biasa disebabkan karena ulah tangan manusia yang tidak bertanggung jawab ataupun memang dari kondisi daerah yang rawan banjir, namun semua itu dapat teratasi dengan kerjasama semua pihak untuk kembali membangun dan menjaga Daerah Aliran Sungai (DAS).
B.     Kritik dan Saran
Demikianlah laporan yang dapat penulis sampaikan. Sebagai penulis kami menyadari banyak kekurangan, untuk itu saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan demi kesempurnaan makalah ini. Mohon maaf  apabila ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua, Amin.

0 komentar:

Posting Komentar